Kamis, 29 Oktober 2009

Wahai Permata yang Tersembunyi

Mutiara yang dipelihara, aku bisikkan kedalam telingamu, aku mengharapkan dapat sampai kedalam hatimu sebelum ketelingamu. Janganlah engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang melakukan Maksiat, janganlah engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang menganggap enteng Hijab, yang melakukan cumbu-rayu dengan para pemuda atau tergantung hatinya dengan kerinduan yang menggebu-gebu dan cinta yang membara dan melakukan perbuatan yang Haram. Perhatian mereka hanya teater dan film-film saja, mereka hidup tanpa aturan. Kami terus terang, pada zaman ini yang telah banyak terjadi fitnah dan bermacam-macam ujian, banyak mata yang terkena fitnah, banyak telinga yang terkena fitnah, yang lain menganggap enteng perbuatan keji (seperti zina dan lain-lain) dan yang keempat, mereka diajak kepada harta yang haram sehingga keadan kita menjadi semakin dekat dari zaman yang dikatakan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:
“Sesungguhnya setelahmu ada hari-hari kesabaran, sabar pada waktu itu seperti menggenggam Bara Api, pahala bagi orang yang beramal pada waktu itu 50 diantaramu, yang beramal seperti amalnya”. Mereka bertanya: “Wahai
Rasulullah, apakah diantara mereka?” Rasulullah menjawab: “Bukan, tapi
diantaramu”. (Hasan riwayat. at-Tirmidzy, al-Haakim dan selainnya)

Hanya saja pahala orang yang beramal Sholeh pada Akhir zaman dibesarkan karena hampir tidak diperoleh kebaikan yang membantunya, maka dia menjadi Asing diantara orang yang berbuat Maksiat. Iya, Asing diantara
mereka. Orang-orang mendengar nyanyian namun dia tidak mendengarnya,
manusia memandang kepada sesuatu yang diharamkan namun dia tidak
memandangnya, bahkan mereka jatuh dalam perbuatan Sihir dan Syirik namun dia tetap Istiqomah diatas Tauhid.
Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana
awalnya, maka beruntunglah bagi orang-orang yang diasingkan”. (riwayat. Imam Muslim).

Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda:
“Sesungguhnya tidak datang kepadamu suatu zaman melainkan yang setelahnya lebih buruk dari sebelumnya, sehingga kamu menemui Rabb-mu (meninggal)”. (riwayat. Imam al-Bukhory).

Bersabda Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits qudsi:
“Allah ‘Azza Wajalla berkata: “Demi kemuliaan-Ku! Aku tidak akan
menggabungkan dua Rasa Takut kepada hamba-Ku dan tidak pula
menggabungkan dua Rasa Aman baginya. Apabila Aku memberinya Rasa Aman didunia, maka Aku beri dia Rasa Takut dihari kiamat dan apabila Aku
memberinya Rasa Takut Didunia, maka Aku beri dia Rasa Aman di hari Kiamat”. (Hasan riwayat. Al-Bazzaar).

Iya, siapa yang takut didunia karena mengagungkan kebesaran Allah
Subhanahu Wata’ala, ia akan merasa Aman dihari Kiamat, gembira dengan
pertemuan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Ia termasuk penghuni Jannah
yang Allah Subhanahu Wata’ala katakan tentang mereka: mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya menanya, Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari Azab Neraka”. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang-28. (Surat: Ath-Thuur ayat 25-28).

Adapun siapa yang menerima atas kemaksiatan, tujuannya hanya syahwat
perut dan kemaluan dan dia merasa aman dari Azab Allah Subhanahu Wata’ala, maka dia pasti merasa ketakutan dan keterkejutan dihari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan Amal Sholeh (berada) di dalam Taman-taman Jannah, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Rabb mereka. Yang demikian itu adalah Karunia yang Besar”. (Surat: Asy-Syuura 22).

Maka bertawakallah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran yang nyata, janganlah engkau tertipu dengan banyaknya para wanita yang berjatuhan (menyimpang atau
berbuat maksiat) dan jangan pula melemahkanmu dengan sedikitnya orang-orang yang Istiqomah.

Aku mohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Dia memeliharamu
dengan penjagaan-Nya, menolongmu dengan kekuasaan-Nya dan menjadikan engkau termasuk dari wanita-wanita yang beriman, bertaqwa, yang berdakwah dan beramal sholeh.

Dan kelak kamu sekalian akan tinggal sebagai Saudara bagi kami, sehingga
sekalipun tidak menghiraukan atau memperkenankan, sungguh kami akan tetap menasehatimu, kami mencintai kebaikan untukmu dan kelak kami doakan engkau kepada Allah Subhanahu Wata’ala sepanjang malam dan siang hari. Selama-lamanya Kami tidak akan pernah bosan dari menasehati dan menjagamu. Serta kami mengharapkan semoga Allah Subhanahu Wata’ala tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha keras Kami bersamamu, tidak ada Taufiq kepada kita melainkan dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Ketegaran Wanita-wanita Muslimah
Judul asli: Innaha Malikah (( إنها ملكة
oleh DR. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arify
Penerbit Maktabah Al-Tafsir Mesir
1425 hijriyyah / 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar