Kamis, 29 Oktober 2009

Tangisan wanita yang tobat

Ibnu Qudamah menceritakan di dalam bukunya “At-Tawwabiin”: Adalah
suatu kaum yang Fasiq memerintahkan seorang wanita yang cantik untuk
menggoda Robii’ bin Khutsaim agar terpedaya, mereka akan memberikan kepada wanita itu uang 1000 Dirham jika dia mau melakukannya. Maka wanita itu memakai pakaian yang paling indah yang dia miliki dan memakai parfum yang paling wangi yang dia miliki, kemudian ketika Robii’ keluar dari masjidnya, wanita itu menggodanya. Lalu Robii’ memandangnya, maka wanita itu mulai beraksi.

Wanita itu menghadap kepadanya dalam keadaan terbuka, lalu Robii’ berkata
kepadanya: “Bagaimana jikalau turun demam dibadanmu, maka berubahlah apa yang ku lihat dari warna kulit dan kecantikanmu? Atau bagaimana jikalau
Malaikat Maut turun kepadamu lalu ia mencabut nyawamu? Atau bagaimana
apabila Munkar dan Nakir menanyaimu?”. Maka wanita itu berteriak dengan satuteriakan dan menangis. Kemudian pulang kerumahnya dan beribadah sampai ia meninggal.

Telah disebutkan oleh Al ‘Ajuli dalam buku sejarahnya: bahwa adalah
seorang wanita cantik di Mekkah yang telah menikah. Pada suatu hari wanita itu melihat wajahnya dicermin, lalu berkata kepada suaminya: “Apakah menurutmu ada seseorang yang apabila melihat wajah ini dia tidak terpedaya?” Suaminya berkata: “Iya”. Istrinya bertanya: “Siapa?” Suaminya berkata: ‘Ubaid bin Umair, seorang ahli ibadah yang zuhud di Tanah Suci (Al-Haram)”. Istrinya berkata:
“Bagaimana menurutmu jika aku menggodanya dan membuka wajahku
kepadanya?” Suaminya berkata: “Engkau aku izinkan”. Maka wanita itu datang menemui ‘Ubaid seperti wanita yang minta fatwa. Maka mereka menyendiri di sudut Mesjid Al-Haram, lalu wanita itu membuka wajahnya yang seperti belahan Rembulan dan memperlihatkan kepada ‘Ubaid. Dan terjadilah percakapan diantara mereka:
‘Ubaid : “Wahai hamba Allah, tutuplah wajahmu, takutlah kamu kepada
Allah Subhanahu Wata’ala”.
Wanita : “Sesungguhnya aku menggodamu”.
‘Ubaid : “Aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu hal, maka jika
engkau jujur, kuperhatikan pada urusanmu”.
Wanita : Engkau tidaklah bertanya kepadaku tentang sesuatu hal melainkan aku jujur kepadamu.
‘Ubaid : “Ceritakanlah kepadaku seandainya Malaikat Maut datang untuk
mencabut nyawamu, apakah engkau mudah untuk melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau masuk kedalam Kubur, lalu engkau duduk untuk
ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah...tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau manusia diberikan Catatan Amal kepada mereka. Dan engkau
tidaklah mengetahui apakah engkau akan mengambil Catatan Amalmu
dari kanan atau kiri, apakah mudah bagimu untuk melakukan
keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau ingin lewat diatas Jembatan (Shirath) dan engkau tidak tahu apakah berhasil atau tidak, apakah mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau datang kepadamu Timbangan-timbangan dan engkau tidak tahu apakah timbanganmu itu ringan atau berat, apakah mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Jikalau engkau berdiri dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala untuk
ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?”
Wanita : “Ya Allah…tidak”.
‘Ubaid : “Maka takutlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala wahai hamba
Allah, sungguh Allah telah memberimu nikmat dan berbuat baik kepadamu”.
Kemudian wanita itu kembali menemui suaminya lalu ditanya: “Apa yang
telah engkau lakukan?”. Istrinya menjawab: “Engkau salah dan kita adalah
orang-orang yang salah, manusia sibuk beribadah dan mempersiapkan diri untuk Akhirat, sedangkan engkau seperti ini”. Lalu istrinya mengerjakan Shalat, Puasadan Beribadah terus sampai dia meninggal.

Ketegaran Wanita-Wanita Muslimah
DR. Muhammad bin AbdurrahmanAl-Arify

Tidak ada komentar:

Posting Komentar