Jumat, 07 Agustus 2009

Mari Kembali Kepada Islam

Wajah Islam yang sebenarnya adalah indah, anggun, sempurna, tanpa cacat dan cela. Segala sisinya lengkap, cantik, tak ada sedikit pun kekurangan.
"Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmatKu kepadamu dan Aku telah ridha Islam sebagai agamamu." (Al Maidah 3)
Namun sering tergambar di benak masyarakat umum, bahkan mayoritas umat Islam sendiri bahwa Ajaran Islam penuh dengan kekejian, kerusakan, teror, intimidasi, kekerasan dan hal-hal yang berbau negatif. Dari sini kita harus jeli memandang bahwa tidaklah ajaran islam itu identik dengan umat Islam. Karena mayoritas umat di zaman ini tidak mengerti, dan tidak pula mengamalkan Islam itu sendiri. Ajaran Islam sangat indah nan sempurna, sedangkan di sisi lain mayoritas umat islam tidak mengamalkan keindahan ajaran Islam tersebut.
Mari kita memandang dengan dengan pandangan yang jernih. Mari kita gali ajaran Islam yang selama ini banyak ditinggalkan oleh umat. Kita akan temukan mutiara-mutiara kecermelangan ajaran islam, jernih, bening tak keruh sedikitpun. Tak ada yang dibawa kecuali kebaikan semata, tidak ada ajakan yang kita dipanggil kepadanya kecuali kepada kebahagiaan saja. Dia adalah rahmah bagi seluruh alam, sederhana, sesuai dengan akal fikiran yang jernih, dan fitrah kemanusiaan. Tak heran jika ajaran Islam dikatakan oleh Allah terhadap penyandang risalahnya
"Dan tidaklah Aku utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam"
Diantara keindahan ajaran islam adalah anjuran Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
"Sayangilah yang ada di bumi, niscaya engkau akan disayangi oleh Yang ada di langit (Allah)." ( HR. At Tabrani)
Islam pun mengajarkan meninggalkan perbuatan aniaya terhadap diri sendiri dan orang lain.
"Takutlah kalian dari berbuat kedzaliman (aniaya) , karena sesunggunya kedazliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat." (HR. Bukhari Muslim)
Ia pun mengajarkan untuk berbuat keadilan kepada siapapun Berbuat adillah , karena keadilan itu mendekatkan kepada ketakwaan
Hal-hal di atas sedikit yang diajarkan oleh islam kepada umatnya. Tidak pernah memberatkan namun tak juga merendahkan fitrah kemanusiaan. Segala ajaran islam mudah, bisa dipelajari dan dipraktikan di segala tempat dan di setiap masa. Ia bukan sebuah ilusi yang tak mungkin diwujudkan.
Apabila kita membutuhkan contoh untuk mengamalkan Islam, maka kita akan dapatkan contoh tersebut dalam tataran pribadi maupun masyarakat. Dalam tataran pribadi, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah suri tauladan kita. Apabila kita butuh contoh sebuah generasi idaman maka generasi sahabat adalah contoh nyata bagi kita. Sebuah ujung yang pasti dari pengamalan ajaran Islam….ketentraman, kebahagiaan, dan keridhaan.. Maka mari kita kembali kepada Al Islam…
Wallallahu a'lamu bish showaab

***

Pecinta Dunia dan Pecinta Allah

Bismillahirrohmaanirrohiim

Cita-cita itu jangan muluk-muluk, di dunia juga kita harus berhasil.

Jangan sampai hanya memfokuskan ke akhirat saja yang belum tentu sukses dan mengabaikan dunia, karena kita sekarang tinggal di dalamnya.

Kita seharusnya hidup itu cukup bersahaja saja, menolong banyak orang, dan ini yang seharusnya menjadi gaya hidup kita.

Peras lagi otak kita.....

Kalau pecinta dunia itu mencari dunia untuk kepuasan dirinya, pecinta Allah mencari dunia untuk mendapatkan kedekatan dengan Allah.

Pecinta dunia dengan pecinta Allah sama giatnya, kita bahkan lebih giat dari mereka karena kita pakai doa.

Kita kejar dunia dengan bersimbah peluh berkuah keringat, kita peras otak buat perusahaan yang profesional.

Tetapi kepuasan kita bukan ketika berkumpulnya uang, bukan punya perusahaanya, kepuasaan kita adalah ketika ada orang lapar yang bisa makan dengan bekerja pada perusahaan kita, ada seorang bapak yang terangkat martabatnya dengan bekerja orang yang tidak berpakaian menjadi berpakaian, orang yang anaknya tidak sekolah jadi sekolah; inilah yang kita nikmati.

Kalau untuk kita secukupnya saja, wajar dan proporsional, selebihnya sedekahkan.
Percayalah kita sudah punya rezekinya masing-masing.

Terus evaluasi diri, bangun kekuatan diri, yang penting barokah. jangan sampai kita dapat harta haram yang akan menjadi racun bagi kita.

semoga Allah melimpahkan segala keberkahan untuk guruku,
salam hormat yang begitu tulus dari sang murid,

semoga bermanfaat,

***

Pengemis itu suamiku yang dulu

Bismillahirrohmaanirrohiim

Ada seorang laki-laki yang sedang makan bersama istrinya, mereka berdua sedang menyantap ayam panggang,

tiba-tiba datang seorang pengemis, laki-laki tersebut keluar lalu mnghardik dan mengusir pengemis tersebut,

selang beberapa lama laki-laki itu jatuh bangkrut, kekayaanya habis sehingga dirinya harus bercerai pula dengan istrinya,

setelah wanita itu bercerai dari seuaminya, ia menikah dengan laki-laki lain,

suatu hari ia sedang makan bersama suaminya, makanan yang mereka santap adalah ayam panggang,

tiba-tiba pintu rumah mereka ada yang mengetuk dan ternyata seorang pengemis,

suami wanita ini berkata kepadanya, " Berikan ayam panggang ini kepada dia..."

si wanita tersebut keluar untuk memberikan ayam panggang, ternyata peminta-minta yang datang tersebut adalah mantan suaminya yang dulu,

ia memberikan ayam panggang tersebut dan segera kembali kedalam rumah sambil menangis,

suaminya bertanya mengenai tangisannya, ia menceritakan bahwa yang tadi meminta-minta itu adalah bekas suaminya yang dulu, dan tidak lupa ia menceritakan bagaimana kisah suaminya yang pernah mengusir seorang peminta-minta ketika sedang makan seperti yang sedang mereka lakukan sekarang,

suami wanita tersebut berkata.." Engkau jangan heran dengan kekuasaan Allah, demi Allah saya ini adalah peminta-minta yang dulu di usir olehnya..."

wanita ini tertegun...

semoga bermanfaat

***

Mulailah Memberi...

Mulailah Memberi...

Seorang wanita cantik, kaya, dan hidup nyaris sempurna secara ekonomi dan fisik, merasa ada yang kurang dalam dirinya. Suatu hari, ketika tidak tahan dengan impitan kekosongan dalam hidup, dia mendatangi psikiaternya, dan bercerita. Ia ingin merasa bahagia.
Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya, "Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada Anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin Anda mendengarnya."
Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya: "OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. Aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapa pun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.
Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan, untuk pertama kalinya aku tersenyum.
Sesaat kemudian aku berpikir, jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."
Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Tidakkah kita lebih tergiur oleh keuntungannya yang jauh lebih besar dengan memberi sebagaimana yang Allah janjikan: “perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji…” (QS 002/Al Baqarah: 261)

***

Imam Bukhari

Beliau dilahirkan pada bulan syawal tahun 194 H di negeri bukhara, yang sekarang di kenal sebagai bagian dari negeri soviet. Beliau adalahseorang yang sangat alim di bidang hadits. Beliau menyusun sebuah kitab yang kesahihannya telah disepakati oleh umat islam dari jaman dahulu hingga sekarang.

Imam bukhari pernah ditanya oleh seseorang:' Bagaimana mulanya engkau berkecimpung dalam bidang hadits ini? Maka beliau mengatakan : saya diilhami untuk menghafal hadits ketika saya bersama dengan para penulis hadits. Berapa usiamu pada waktu itu? Dia menjawab 10 tahun, atau kurang. Saya lalu keluar dari kelompok para penulis itu dan selanjutnya saya selau menemani ad dakhili dan ulama lainnya. Ketika saya telah berkecimpung di bidang ini saya telah hafal ibnul mubarak dan waqi'. Saya lalu pergi ke Mekkah bersama ibu dan saudaraku , sesudah selesai berhaji , saudaraku lalu mengantarkan ibuku pulang, sedangkan saya memperdalam dan mematangkan diri dalam bidang hadits.

Imam bukahari selanjutnya berkelana ke berbagai daerah seperit nisabur, baghdad, bashrah, kufah, mekkah, madinah, syam dan mesir untuk mendapatkan hadits dari sejumlah ulama.

Beliau menulis kitabnya yang bernama tarikh di masjid nabawi, sejumlah buku yang memuat nama-nama rijal ( Orang).

Imam bukhari pada waktu kecil pernah mendatangi para ulama yang sedang bersama para muridnya, karena beliau masih kecil beliau malu memberi salam pada mereka. Suatu ketika beliau ditanya oleh seorang alim: berapa hadits yang sudah kau tulis hari ini? Imam bukhari menjawab: Dua" orang-orang yang ada di sekitarnya mentertawakannya. Alim itu pun berkata" kalian jangan mentertawakannya, boleh jadi suatu hari kalian akan ditertawakannya.

Beliau berkata: suatu kali saya bersama ishak ibnu rahawaih, lalu ada sejumlah temanku yang berkata kepadaku " alangkah baiknya kalau sekiranya engkau kumpulkan sunnah nabi sholallohu alaihi wasalam dalam sebuh kitab yang singkat. Hal tersebut mengena dalam hatiku , maka saya mulai mengumpulkannya dalam kitab ini (Kitab sahih Bukhari).

Beliau berkata : kitab ini saya pilihkan dari 600 ribu hadits. beliau juga berkata : tidaklah aku tulis satu hadits dalam kitab ini kecuali saya wudlu/mandi dan sholat dua rekaat.

Imam bukari berkata: saya menulis hadits dari 1000 orang alim atau lebih. Tidak ada satu pun hadits yang ada padaku kecuali kusebutkan isnadnya.

Imam bukhari meninggal pada tahun 256 H pada malam hari raya idhul fitri pada usia 62 tahun. Kubur beliau terletak di bikharnatk dekat dengan samarkand.

***